Polisi China Minta Maaf ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya

Pihak kepolisian China menyampaikan permintaan maaf atas hukuman yang sempat diterima oleh Dr Li Wenliang. Akan tetapi, warganet menyebut upaya tersebut sudah terlambat.

dokter-Li-Wenliang
Warga China memberi penghormatan terakhir untuk Dr Li Wenliang, 7 Februari 2020. Dr Li merupakan salah satu orang yang mengeluarkan peringatan dini terkait bahaya virus corona, tetapi justru dibungkam polisi.(JEROME FAVRE/EPA-EFE)

“Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya,” kata salah seorang pemilik akun di Weibo, dikutip dari AFP pada Jumat (20/3).

“Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu,” ujar pengguna lainnya.

Baca Juga :
Anies Tetapkan Jakarta Status Tanggap Darurat Bencana Corona
Gatot Jelaskan ‘Makmurkan Masjid saat Corona’
Rasio Kematian Akibat Virus Corona Indonesia Tertinggi di Dunia

Berdasarkan laporan AFP, sangat jarang ditemukan otoritas China yang mau mengakui kesalahan. Kendati demikian, unggahan polisi di platform media sosial tersebut dianggap sudah tak berguna.

Seperti diketahui, Pemerintah China menetapkan jika hukuman yang diberikan polisi kepada Dr Li Wenliang tidak layak.

Kronologi Kejadian :

Mendiang Dr Li merupakan salah satu dari sekelompok dokter di Wuhan yang membagikan peringatan tentang penyebaran virus corona via media sosial pada Desember lalu.

dokter-Li-Wenliang-1
dr Li Wenliang. Foto: hongkongfp

Selang waktu kemudian, Dr Li mendapat teguran dari polisi lantaran dianggap menyebarkan kabar yang mengganggu ketenteraman sosial.

Akibatnya, dia harus rela menandatangani persetujuan untuk tidak mengulangi dan tidak melakukan tindakan lain yang melanggar hukum. Apabila persetujuan itu tak diindahkan, Dr Li akan dituntut.

Dr Li pun menyepakati perjanjian itu dan kembali bekerja menangani pasien perempuan penderita glaukoma. Dia tak menyadari jika pasiennya tersebut terjangkit corona. Sementara penularan bisa terjadi antar manusia.

Pemerintah setempat tak mengetahui bahwa virus tersebut bisa menular lewat udara.

Li mulai merasakan dampaknya keesokan hari. Ia mengalami gejala batuk. Selain itu, orangtuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit tepat saat ketika Beijing mengumumkan darurat virus corona pada 20 Januari 2020.

Meski sudah menjalani beberapa tes, Li mendapat hasil negatif. Namun dalam pemeriksaan terbaru, disebutkan jika ia positif terkena virus corona.

Dia menceritakan kisahnya di atas tempat tidur selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan.
Berita kematiannya pun santer terdengar meskipun Rumah Sakit Pusat Wuhan sempat membantah laporan tersebut.

Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah menghembuskan napas terakhir pada Jumat (7/2/2020) pukul 02.58 waktu setempat. Ia meninggal di usia 34 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *