Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Dibangun di Jakarta

FathulGhofur.com. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat Jusuf Kalla bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam, di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara.

Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Dibangun di Jakarta
Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam, di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara

Peresmian juga dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Mereka sama-sama menekan sirine tanda pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam resmi dimulai.

Ini bakal menjadi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam pertama dan terbesar di dunia yang letaknya di luar Arab Saudi.

Baca Juga :
Lirik Assalamu’alaik Zainal Anbiya’ (Arab, Latin dan Artinya)
Bacaan Niat Puasa Rajab, Bahasa Arab, Latin dan Terjemah
Suasana Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Fathul Ghofur

Anies mengatakan, pembangunan museum ini merupakan hasil kolaborasi dari DMI, Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf As-Salam Saudi Arabia serta Pemprov DKI Jakarta. Dia berharap museum itu nantinya akan jadi ikon baru Jakarta.

“Nanti insya Allah ketika ini selesai, di kawasan Ancol ini ada dua ikon muncul bersama. Di sisi barat masjid yang dibangun di atas laut, Masjid Apung, dan di sisi timurnya adalah Museum Rasulullah. Nanti insya Allah, di sini akan ada lebih dari 100 menu makanan Rasulullah akan disiapkan di tempat ini,” kata Anies.

Menurut dia, dengan terpilihnya Jakarta sebagai lokasi berdirinya museum ini dapat membawa keberkahan untuk Ibu Kota.

“Allah memberikan takdir-Nya, (museum ini) dibangun di pesisir Jakarta, di mana dulu kehadiran umat Islam (di Jakarta) bermula di kawasan ini,” ujarnya.

Jusuf Kalla menuturkan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam nantinya akan menjadi sarana bagi masyarakat melihat masa lalu sekaligus masa depan.

“Ini sesuatu yang dinamis, yang akan menggambarkan awal kemajuan ke depannya. Museum ini bukan hanya bagaimana melihat masa lalu, tapi juga masa depan. Ini tentu dibutuhkan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset, dan juga masyarakat,” ucapnya.

Sementara Ketua Panitia Pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, Syafruddin mengatakan, kehadiran museum tersebut di Indonesia akan membawa misi Islam moderat, di dalamnya akan menggambarkan Sirah Nabawiyah, sejarah Nabi Muhammad SAW yang sangat lengkap.

“Hingga saat ini, moderasi keislaman Indonesia akan menjadi ikon dan rujukan dunia di dalam museum ini, serta menjadi kebanggan bagi suruh masyarakat Indonesia. Di dalam museum ini akan dihadirkan ratusan hadist yang berkenaan dengan hubungan umat Islam dengan seluruh umat mamusia apapun latar belakangnya. Museum ini akan menjadi ikon dunia dan menjadi terbesar di dunia,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *