Khalid bin Walid Panglima Muslim Berjuluk ‘Pedang Allah’

FathulGhofur.com. Di era Kekaisaran Romawi Bizantium dan Kekaisaran Sassaniyah Persia, Islam berkembang dan menyebar luas ke seantero dunia. Dua kekuatan superpower itu bisa tumbang oleh para pejuang Muslim, hanya dalam waktu 18 tahun saja. Penaklukan tersebut terus meluas hingga ke wilayah Eropa, Afrika, dan Asia Tengah.

Kisah-Khalid-Bin-Walid-Si-Pedang-Allah
Ilustrasi Khalid Bin Walid Si Pedang Allah Foto: Twitter

Di sepanjang era tersebut, muncul panglima-panglima perang besar yang mengukir sejarah di dunia Islam. Salah satunya adalah panglima perang Muslim pertama Khalid bin Walid.

Khalid awalnya adalah musuh tentara Muslim. Namun prajurit paling ditakuti di suku Quraisy ini kemudian hijrah ke Islam. Setelah itu dia menjadi salah satu pemimpin militer Islam terbesar sepanjang masa.

Begitu hebatnya sepak terjang Khalid bin Walid ini, sampai-sampai mendapatkan sebuah gelar ‘Pedang Allah’ dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Baca Juga :
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441H / 2020 di Masjid Fathul Ghofur
45 Kata Mutiara Arab Bisa Jadi Pegangan Hidup
Lirik Shalawat Az-Zahir Hayyul Hadi Latin dan Arab

Sebelum masuk Islam, Khalid menjadi penyebab kekalahan pahit tentara Muslim dalam pertempuran Uhud.
Dalam pertempuran ini, suku-suku yang berkoalisi dengan suku Quraisy di Mekah ingin membalas dendam atas kekalahan mereka dalam pertempuran Badar.

Dalam perang Badar itu, hampir 300 ratus prajurit Muslim berhasil mengalahkan tentara Quraisy yang berjumlah ribuan.

Kekalahan umat Islam di Uhud didalangi oleh Khalid, berkat kemampuannya dalam mengubah kekalahan menjadi kemenangan gemilang.

Dikatakan bahwa nabi menempatkan sekelompok pemanah di sebuah bukit terdekat untuk memberi perlindungan kepada bagian belakang tentara Muslim.

Nabi Muhammad SAW secara khusus menginstruksikan mereka untuk tidak meninggalkan pos dalam kondisi apapun. Di saat tentara Muslim mendekati kemenangan, para pemanah berpikir bahwa mereka boleh meninggalkan posisi mereka.

Hal ini mendatangkan ide bagi Khalid untuk menggunakan kelengahan para pemanah Muslim tersebut untuk melakukan pembalasan. Bersama pasukannya, Khalid naik ke atas bukit dan mengalahkan tentara Muslim.

Khalid bin Walid Julukan Pedang Allah
Di tahun ke-8 Hijriyah, Khalid pergi ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW dan menyatakan beriman kepada Allah. Dikatakan bahwa hal pertama yang dia minta dari Rasulullah SAW adalah untuk berdoa kepada Allah SWT agar memaafkan apapun yang telah dia lakukan kepada umat Islam.

Rasulullah SAW mengatakan kepadanya bahwa penerimaannya terhadap Islam berarti bahwa semua dosa masa lalunya telah diampuni oleh Allah SWT.

Pertempuran Mu’tah adalah pertarungan pertama Khalid di dalam barisan tentara Muslim. Pertemuan tersebut mempertemukan tentara Muslim dan Bizantium yang telah membantai orang-orang Islam di wilayah Suriah.

Orang-orang Romawi memobilisasi 200.000 prajurit untuk pertempuran tersebut, sementara tentara Muslim berkekuatan hanya dengan 3.000 pejuang.

Tiga komandan Muslim yang ditunjuk oleh Rasulullah SAW berhasil menegakkan bendera Islam. Namun ketiganya terbunuh selama pertempuran, dan pasukan Muslim hampir kalah.

Beruntung pendamping Rasulullah SAW, Thabit Ibn Al-Arqam datang dan memberikan tampuk pimpinan kepada Khalid bin Walid yang memiliki pengalaman perang yang luas.

Awalnya Khalid ragu-ragu untuk menerima jabatan tersebut. Dia mengatakan bahwa Thabit Ibn Al-Arqam lebih layak mendapatkannya.

Khalid menganggap dirinya tidak sesuai karena dia baru masuk Islam. Tapi Thabit dan para pejuang Muslim lainnya berkeras bahwa Khalid yang memimpin pasukan Muslim.

Pada saat itu, kaum Muslim semakin dekat dengan kekalahan. Khalid tidak punya pilihan selain mundur untuk mencegah Kekalahan yang lebih besar.

Dengan kemampuan milliternya, dia merombak sayap kanan dan kiri tentara Muslim. Dia juga membentuk sebuah divisi yang datang belakangan untuk menanamkan ketakutan di hati tentara Bizantium.

Strategi itu dibuat agar divisi baru itu tampak seperti bala bantuan yang baru tiba di medan pertempuran. Setelah tentara Bizantium merasa ragu untuk menyerang, Khalid mundur dengan pasukannya dengan selamat ke Madinah.

Di pertempuran inilah Rasulullah SAW memberikan julukan Khalid as Sayf-ul-llah atau Khalid Pedang Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *