Hukum Memaafkan dan Keutamaan Sabar dalam Islam

FathulGhofur.com. Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu saling memaafkan. Tentunya dengan memaafkan dan sabar ukhuwah islamiyah akan tetap terwujud.

Memaafkan-dan-Keutamaan-Sabar

Memaafkan dan Keutamaan Sabar tertuang dalam hadist dan surat-surat di dalam Al-Qur’an.

Saling memaafkan sudah dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad , beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya. Berkat kebaikannya, Nabi Muhammad tak hanya disegani oleh kawan tetapi juga lawan. Kebencian tidak pernah beliau balas dengan amarah dan dendam, melainkan kesabaran.

Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:

“Adalah Rasulullah orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Baca Juga :
Zakat Fitrah: 1 Sha, Berapa Liter Beras?
Ruang Serbaguna Fathul Ghofur Cibubur
Al-Qur’an Mukjizat Terbesar Sepanjang Masa

Allah Ta’ala Berfiman :

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS: Asy-Syura: 40)

Allah Ta’ala Berfiman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat: 10)

Allah SWT juga mengingatkan diantara nikmat yang besar, Allah SWT jadikan para sahabat saling mengasihi dan mencintai, padahal sebelumnya mereka saling bermusuhan.

Allah Ta’ala Berfiman :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali imran: 103).

Sabar dalam Islam juga menjadi sikap yang harus dimiliki oleh seorang muslim dalam menjalankan kehidupan. Pentingnya sikap sabar juga telah digariskan dalam firman Allah:

Allah Ta’ala Berfiman :

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS: Asy-Syura: 43).

Wallahu A’lam Bish-Shawab

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *